Assalamualaikum warahmatullahi
wabarkatuh
Selamat
datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang sumber-sumber
ketidakpastian dalam pengukuran. Nah berikut penjelasan singkatnya…
Ada sumber utama yang menimbulkan
ketidakpastian pengukuran, yaitu:
1.
Ketidakpastian sistematik
Ketidakpastian
sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai
saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat
ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk
ketidakpastiann sistematik yaitu:
a.
Kesalahan kalibrasi
alat
Ketidakpastian
muncul akibat kalibrasi skala penunjukan angka pada alat tidak tepat, sehingga
pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan sebenarnya. Misalnya kuat arus
listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A tetapi bila diukur
menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. kesalahan tesebut
diatasi dengan mengkalibrasi ulang instrument terhadap instrument standar.
b.
Kesalahan nol
Ketidaktepatan
penunjukan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakastian sistematik. Hal ini
sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Pada sebagian besar alat umumnya
sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal
tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan
selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.
c.
Waktu respon yang
tidak tepat
Ketidakpastian
pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak
bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang
diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode
getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang
waktu yang kita ukur sering tidak tepat karena terlalu cepat atu terlambat
menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
d.
Kondisi yang tidak
sesuai
Ketidakpastian
pengukuran ini muncul karena kondisi
alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Missal, mengukur nilai
transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu
tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang
sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu yang diukur maupun alat
pengukurnya.
e.
Kesalahan komponen
lain
Seperti melemahnya
pegas yang digunakan atau terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala.
2.
Ketidakpastian random
Ketidakpastian
random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin di kendalikan secara
pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan
perubhan yang sangat cepat dan acak sehingga pengaturan atau pengontrolannya di
luar kemampuan kita. Misalnya:
a.
Fluktuasi pada
besaran listrik. Teganan listrik selalu menglami
fluktuasi (perubahn terus menerus secaara cepat dan acak). Akibatnya kalua kita
ukur , nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus
listrik.
b.
Getaran landasan. Alat
yang samgat peka (misalnya seismografa) akan melaahirkan ketidakpastian karena
gangguan getaran landasannya.
c.
Radiasi latar
belakang. Radiasi kosmos dari angkasa dapat
mempengaruhi hasil pengukuran alat pencacah, sehingga melahirkan ketidakpastian
random.
d.
Gerak acak molekul
udara. Molekul udara sealu begerak secara acak (gerak
brown) sehingga berpeluang mengganggu alat ukur yang halus misalnya
mikrogalvanometer dan melahirkan ketidakpastian pengukuran.
3.
Ketidakpastian pengamatan
Ketidakpastian
pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari
kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiaata pengukuran. Misalnya: metode
pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), membaca nilai skala bila ada
jarak antara jarum dan garis-garis skala.
Sekian
artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila
terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan jangan lupa share ke teman-teman
kalian ya..
Terima kasih…