24 December 2019

Pegertian pegas dan tipe-tipe pegas



            Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Selamat datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang  Pengertian pegas dan tipe-tipe pegas. Nah berikut penjelasan singkatnya…

A.     Pengertian pegas
Pegas didefinisikan sebagai benda elastis, yang fungsinya untuk memberikan simpangan ketika di bebani dan untuk mengembalikan ke bentuk asalnya ketika beban dilepaskan. Aplikasi pegas adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menahan atau energy kendali akibat goncangan (shock) lain atau getaran seperti dalam pegas mobil, penyangga rel, sok breker, dan peredam getaran.
2.      Untuk mempergunakan gaya-gaya, seperti dalam rem, kopling tidak tetap dan pegas pada katup.
3.      Untuk mengendalikan gerak dengan menahan kontk antara dua elemen seperti pada cam.
4.      Untuk mengukur gaya-gaya, seperti dalam indicator mesin.
5.      Untuk menyimpang energy, seperti pada arloji, mainan anak-anak dan lain-lain.

B.     Tipe pegas
Ada bermacam-macam jenis pegas yang penting untuk diketahiu sebagai berikut:
1.      Helical springs (pegas helix). Pegas helix dibuat dari gulungan kawat berbentuk helix dan terutama menahan beban tekan (dinamakan pegas tekan) dan Tarik (dinamakan pegas Tarik).

2.      Conical dan volute springs (pegas kerucut). Digunakan dalam penerapan khusus dimana sebuah pegas teropong.

3.      Torsion springs (pegas torsi). Pegas ini bisa digolongkan jenis pegas helix atau spiral. Ttipe helix digunakan hanya dalam penerapan diman beban cenderung untuk memutar pegas dan digunakan dalam mekanika listrik. Tipe spiral juga digunakan dimana beban cenderung untuk menaiakan jumlah coil yang digunakan pada jam dinding.

4.      Laminated atau leaf springs (pegas daun). Pegas daun terdiri dari sejumlah plat tipis dengan panjang bervariasi yang ditahan bersamaan oleh clamp dan baut, pegas ini banyak digunakan dalam automobile.
i
5.      Disc atau bellevile springs  (pegas piringan). Pegas ini teridiri dari piringan kerucut yang ditahan bersamaan berlawanan dengan pusat baut, pegas ini digunakn dalam aplikasi dimana membutuhkan laju pegas yang tinggi.


Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya…

Terima kasih…



22 December 2019

Pegertian gerak lurus beraturan (GLB)


 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Selamat datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang  Pengertian gerak lurus beraturan (GLB). Nah berikut penjelasan singkatnya…
           
            GLB merupakan gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Kecepatan tetap yang artinya  baik besar ataupuan arahnya tetap. Misalnya, sebuah mobil bergerak dengan suatu kecepatan tetap 100 km/jam. Yang artinya, mobil itu bisa menempuh jarak 100 km dalam waktu 1 jam. Bila jarum speedometer di mobil itu tetap menunjukan 100 km/jam yang berarti mobil itu bergerak dengan kecepatan konstan, karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan dapat diganti dengan kelajuan.

Besar kecepatan pada GLB ditentukan dengan persamaan yaitu :

            v = s/t
keterangan :
v: kelajuan rata-rata (m/s)
s: jarak tempuh total (m)
t: selang waktu (s)

ciri-ciri gerak lurus beraturan (GLB)

suatu benda dikatakan bergerak lurus beeraturan bila menunjukan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Pada lintasan berupa garis lurus atau masih dapat dianggap sebagai lintasan yang lurus
2.      Pada kecepatan benda tetap atau konstan
3.      Tidak mempunya percepatan (a=0)
4.      Pada panjang lintasan yang ditempuh sama dengan luas grafik v-vs-t
5.      Pada keccepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik dengan waktu.

Rumus gerak lurus beraturan (GLB)

            S = v x t
            V = s/t
Keterangan :
V = kecepatan  
s = jarak
t = waktu

Contoh soal gerak lurus beraturan (GLB)

Andri berlari sejauh 80 meter dalam waktu 10 s. Berapakah besar kecepatan berlari Andri ?
Jawab :
Diketahui :        s = 80 m
                        t = 10 s
ditanyakan : v = …?
Penye : v = s/t
            = 80 m/10 s
            = 8 ms-1
Jadi besar kecepatan Andri adalah 60 ms-1

Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya…

Terima kasih…




25 November 2019

Istilah-istilah dalam pengukuran


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Selamat datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang  Istilah-istilah dalam pengukuran. Nah berikut penjelasan singkatnya…

1.      Ketelitian (Accuracy)
Ketelitian adalah kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi kedekatan terhadap harga sebenarnya dari objek yang di ukur. Contoh : pada tangkai bor biasanya dicantumkan ukuran diameterbor tersebut. Lalu kita ingin mengecek ukuran tersebut dengan mengunakan micrometer.setelah di ukur ternyata diperoleh hasil yang sama persis dengan ukuran yang ada pada tangakai bor tersebut. Keadaan seperti ini dinamakan dengan teliti.

Angka penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari pengukuran yang terdiri dari angka penting yang sudah pasti terbaca pada alat ukur dan satu angka terakhir yang ditaksir.

Aturan-aturan angka penting
§  Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 61,234 (5 angka penting)
§  Semua angka nol yang terletak diantara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 9000,10091 (9 angka penting).
§  Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda decimal adalah angka penting. Contoh: 40000 (5 angka penting).
§  Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda decimal adalah angka penting. Contoh: 57,20000 (7 angka penting)
§  Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda decimal adalah angka penting. Contoh: 4500000 (2 angaka penting).
§  Angaka nol yang terletak di depan angka nukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0000593 (3 angka penting)

2.      Ketepatan (precision)
Ketepatan adalah istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak. Jika pengukuran individual dilakukan berulang-ulang, maka sebaran hasil pembacaan akan berubah-ubah di sekitar nilai rata-ratanya. Apabila seseorang melakukan pengukuran terhadap suatu objek dengan cara berulang-ulang dan di peroleh hasil yang hampir sama dan masing-masing pengukuran bila dibadingkan harga rata-rata pengukuran yang berulang-ulang tersebut, maka dikatakan proses pengukuran itu mempunyai ketepatan yang tinggi.

3.      Ukuran dasar (basic size)
Ukuran dasar merupakan dimensi atau ukuran nominal dari suatu obyek ukur yang secara teoritis dianggap tidk mempunyai harga batas ataupun toleransi. Walaupun harga sebenarnya dari suatu obyek ukur tidak pernah diketahui, namun secara teoritis ukuran dasar tersebut diatas dianggap sebagai ukuran yang paling tepat.

4.      Toleransi (tolerance)
Tolernsi memberi arti yag sangat penting sekali dalam dunia industry. Dalam proses pembuatan suatu produk banyak factor yang terkait di dalamnya, misalnya factor alat dan operator. Oleh karena itu ukuran yang diperoleh tentu akan bervariasi. Variasi ukuran yang terjadi ini di satu pihak memang disengaja untuk dibuat, sedangkan di pihak lain ada banyak factor yang mempengaruhi proses pembuatannya.

5.      Harga batas (limits)
Harga batas adalah ukuran atau dimensi maksimum dan minimum yang di izinnkan suatu komponen di atas da di bawah ukuran besar (basic size). Pada pembahasan mengenai statistic dalam metrology harga batas ini akan dibagi menjadi 2 yaitu: harga batas atas dan harga batas bawah.

6.      Kelonggaran (clearance)
Kelonggaran merupakan perbedaaan ukuran antara pasangan suatu komponen dengan komponen lain dimana ukuran terbesar dari salah satu komponen adalah lebih kecil daripada ukuran terkecildari komponen yang lain. Contoh yang paling jelas misalnya pasangan antara poros dan lubang. Kelonggaran akan terjadi pada pasangan poros dan lubang tersebut apabila dimens terluar dari poros lebih kecil daripada dimensi terdalam dari lubang.

7.      Hysteresis
Hysteresis adalah perbedaan output yang terjadi antara pemberian input menurun dengan besar nlai input sama. Hysteresis merupakan salah satu indictor repeatability.

8.      Jangkauan
Jangkauan adalah beda modulus antara dua batang rentang nominal dari alat ukur. Contoh: rentang nominal – 15V sampai 15Volt. Jangkauan 30V.

9.      Kalibrasi
Serangkain kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau menunjukan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan internasional.

Ketertelusuran
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan personil laboratorium tersebut.

Ketidakpastian
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur terletak.

Koreksi
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil ari alat ukur untuk memberi kompensasi penambahan pada kesalahan sistematik.

Kesalahan
Penyimpangan variable yang diukur dari harga/milai yang sebenarnya.

10.  Resolusi
Resolusi adalah perubahan terkecil dari besaran yang diukur, dimana alat ukur masih memberika tnaggapan. Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari dua tanda harga atau skala yang paling berdekatan dari besaran yang ditunjukan.

Rentang ukur
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.

Repeabilitas
Kemampuan alat ukur untuk menunjukan hasil yang sama dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identic.

11.  Sensitifitas
Sensitifitas adalah perbandingan keluaran terhadap perubahan besaran yang diukur. Suatu alat yang peka akan memberikan tanggapan atau respon yang besar jika besaran yang diukur mengalami perubahan sedikit.

Sensor
Bagian atau elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan obyek yang terukur.

12.  Transduser
Transduser adalah bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energy atau besaran fisik yang diterimanya kedalam bentuk energy yang lain atau init pengalih sinyal, sehingga mudah diolah oleh peralatan berikutnya.

13.  Validity
Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

14.  Zero
Zero adalah nilai pressure pada kondisi tanpa tekanan (1 atmosfir).

Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan janan lupa share ke teman-teman kalian ya…

Terima kasih…
           




20 November 2019

Sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran


Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh

            Selamat datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran. Nah berikut penjelasan singkatnya…

Ada sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:
1.      Ketidakpastian sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk ketidakpastiann sistematik yaitu:

a.       Kesalahan kalibrasi alat
Ketidakpastian muncul akibat kalibrasi skala penunjukan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan sebenarnya. Misalnya kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A tetapi bila diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. kesalahan tesebut diatasi dengan mengkalibrasi ulang instrument terhadap instrument standar.

b.      Kesalahan nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Pada sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.

c.       Waktu respon yang tidak tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang kita ukur sering tidak tepat karena terlalu cepat atu terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.

d.      Kondisi yang tidak sesuai
Ketidakpastian pengukuran  ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Missal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya.

e.       Kesalahan komponen lain
Seperti melemahnya pegas yang digunakan atau terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala.

2.      Ketidakpastian random
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin di kendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubhan yang sangat cepat dan acak sehingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita. Misalnya:
a.       Fluktuasi pada besaran listrik. Teganan listrik selalu menglami fluktuasi (perubahn terus menerus secaara cepat dan acak). Akibatnya kalua kita ukur , nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik.
b.      Getaran landasan. Alat yang samgat peka (misalnya seismografa) akan melaahirkan ketidakpastian karena gangguan getaran landasannya.
c.       Radiasi latar belakang. Radiasi kosmos dari angkasa dapat mempengaruhi hasil pengukuran alat pencacah, sehingga melahirkan ketidakpastian random.
d.      Gerak acak molekul udara. Molekul udara sealu begerak secara acak (gerak brown) sehingga berpeluang mengganggu alat ukur yang halus misalnya mikrogalvanometer dan melahirkan ketidakpastian pengukuran.

3.      Ketidakpastian pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiaata pengukuran. Misalnya: metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), membaca nilai skala bila ada jarak antara jarum dan garis-garis skala.


            Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya..

Terima kasih…

18 November 2019

Pengertian konduktor-isolator termal, kondensor dan radiator


 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu mengenai pengertian konduktor-isolator termal, kondensor dan radiator? Nah berikut adalah penjelasan singkatnya

Konduktor termal : penghantar panas atau kalor, contohnya solder
Konduksi termal : penjalaran kalor tanpa disertai  perpindahan bagian-bagian zat perantaranya.

Isolator termal : metode/ proses yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas ( kalor). Contohnya sarung tangan, karet anti panas.

Kondensor : peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Contohnya kondensor pada AC .

Radiator : alat penukar panas yag digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainya yang tujuannya mendinginkan atau memanaskan. Contohnya : radiator mobil.

            Sekian penjelasan singkat dari artikel pada hari ini, mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya..
Terima kasih…



24 May 2019

Pengertian, rumus, aplikasi dan contoh efek doppler



Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang suatu gelombang pada seorang penerima yang sedang bergerak relative terhadap sumber gelombang. Efek Doppler dinamakan  berdasarkan seorang ilmuwan Austria, Christian Doppler, yang pertama kali menjelaskan fenomena tersebut pada tahun 1842. Efek Doppler dapat ditemukan pada segala jenis gelombang, seperti gelombang air, gelombang suara, gelombang cahaya dan lain-lain.

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas fenomena efek Doppler yang terjadi pada gelombang suara, pendengar merupakan penerima gelombang. Jika kita (pendengar) sedang diam dan mendengar suara dari sumber suara yang juga diam, maka suara yang kita dengar akan memiliki frekusnsi yang sama dengan sumber suara. Namun, efek dopller akan terjadi saat sumber suara bergerak terhadap pendengar ataupun sebaliknya. Comtohnya adalah ketika kita mendengar mobil bersirine yang sedang menuju kearah kita, maka kita kan mendengar bunyi sirine yang makin meninggi (pitch atau frekuensi suara makin tinggi); kemudian saat mobil tersebut telah melewati kita dan makin menjauh, bunyi sirine akan semakin mengecil (pitch makin rendah). Inilah fonomena efek Doppler, yakni perubahan frekuensi suara yang dihasilkan oleh sumber suara yang bergerak.

Rumus efek Doppler

Efek duppler dapat dirumuskan dengan :

fp  x fs

Ket :
·        fp : frekuensi yang di dengar oleh pendengar (Hz)
·        fs : frekuensi yang dikeluarkan oleh sumber suara (Hz)
·        v  : kecepatan suara di udara (m/s)
·        vp : kecepatan pendengar jika bergerak (m/s)
·        vs : kecepatan sumber suara jika bergerak (m/s)

Perhatikan rumus di atas, tanda di atas dapat berarti + (positif) ataupun (-)negative tergantung kondisi si pendegar dan juga sumber suara. Berikut ini perjanjian pemakaian benda plus dan minus tersebut:
§  vp bernilai positif (+) jika si pendengar mendekati sumber suara, dan bernilai negative (-) jika menjauhi sumber suara.
§  Vs bernilai positifhiz (+) jika sumber suara menjauhi pendengar, dan beernilai negative (-) jika mendekati pendengar.

Aplikasi efek Doppler
            Sirine suara yang di keluarkan sirene pada mobil ambulans atau polisi, ataupun pemadam kebakaran di rancang untuk memanfaatkan efek Doppler semaksimal mungkin sehingga pendegar akan makin waspada terhadap mobil-mobil terssebut saat bergerak mendekati pendengar.

Radar – efek Doppler dipakai pada aplikasi beberapa jenis radar untuk mengukur kecepatan objek yang diamati. Dengan mengukur perubahan frekuensi yang diterima, maka kita dapat mengukur kecepatan objek tersebut.

Kesehatan – echocardiogram merupakan perangkat kesehatan yang menggunakan fenomena efek Doppler untuk mengukur kecepatan aliaran darh dan karakteristik jaringan tissue secara akurat. Alat ni juga dapat menghasilkan gambar jantung dan aliran-aliran darah dengan menggunakan suara ultrasonic Doppler 2 dimensi dan 3 dimensi.

Industry – terdapat beberapa insinyur untuk mengetahui kecepatan aliran fluida di dalam pipa ataupun aliran eksternal seperti laser Doppler velocimeter (LDV), accoustic Doppler velocimeter (ADV), dan ultrasonic Doppler velocimetry (UDV), yang menggunakan prinsip efek Doppler. LDV dapat juga di pakai untuk mengukur getaran tanpa kontak lansung dengan permukaan yang akan diukur.

Komunikasi – satelit komunkasi yang mengorbit bumi setiap saat dapat mengalami fenomena  efek Doppler akibat perubahan ketinggian permukaan bumi yang dilewati. Maka, diperlukan suatu  kompensasi Doppler Dinamik agar satelit dapat menerima sinyal dengan frekuensi yang constant.

Astronomi – fenomena efek Doppler terjadi di luar angkasa. Perubahan frekuensi gelombang elektromagnetik dihasilkan dari bintang-bintang yang bergerak di galaksi kita dan diluar galaksi. Efek Doppler digunakan untuk mencari informasi mengenai karakteristik bintang-bintang tersebut dan galaksi-galaksi.

Contoh soal efek Doppler dan pembahasan

Contoh soal 1

Sebuah mobil polisi dengan sirine menyala yang berfrekuensi 940 Hz bergerak dengan kecepatan 90 km/jam mendeekati seorang yang sedang berdiri di pinggir jalan. Jika kecepatan suara di udara sebesar 340 m/s, berapa frekuensi sirine yang di dengar oleh orang tersebut?

Pembahasan :

Dik : vs = 90 km/jam => 25 m/s.
         Karena sumber suara mendekati pendengar, maka vs (-)
         Karena pendengar dalam kondisi diam, maka vp= 0

Sehingga :

 fp  x fs

             fp  x 940 =  x 940 = 1.014,6 Hz

contoh soal 2

sebuah mobil polisi dengan sirine menyala yang berfrekuansi 940 Hz bergerak dengan kecepatan 90 km/jam mengejar seorang pelaku criminal yang sedang melaju menjauh dari polisi dengan kecepatan 72 km/jam. Jika kecepatan rambat suara di udara sebesar 340 m/s berapa frekuensi bunyi sirine yang di dengar oleh pelaku tersebut?

Pembahasan :

Dik : vs = 90 km/jam => 25 m/s
         Karena sumber suara mendekati pendengar, maka vs (-)
         Vp = 72 km/jam => 20 m/s
            Karena pendengar menjauhi sumber suara, maka vp (-)

Sehingga :

            fp  x fs

            fp  x 940 =  x 940 = 954,6 Hz       

            sekian penjelasan singkat artikel tentang efek doppler pada hari ini semoga bermanfaat, mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya…

Terima kasih