25 November 2019

Istilah-istilah dalam pengukuran


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Selamat datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang  Istilah-istilah dalam pengukuran. Nah berikut penjelasan singkatnya…

1.      Ketelitian (Accuracy)
Ketelitian adalah kemampuan dari alat ukur untuk memberikan indikasi kedekatan terhadap harga sebenarnya dari objek yang di ukur. Contoh : pada tangkai bor biasanya dicantumkan ukuran diameterbor tersebut. Lalu kita ingin mengecek ukuran tersebut dengan mengunakan micrometer.setelah di ukur ternyata diperoleh hasil yang sama persis dengan ukuran yang ada pada tangakai bor tersebut. Keadaan seperti ini dinamakan dengan teliti.

Angka penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari pengukuran yang terdiri dari angka penting yang sudah pasti terbaca pada alat ukur dan satu angka terakhir yang ditaksir.

Aturan-aturan angka penting
§  Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 61,234 (5 angka penting)
§  Semua angka nol yang terletak diantara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 9000,10091 (9 angka penting).
§  Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda decimal adalah angka penting. Contoh: 40000 (5 angka penting).
§  Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda decimal adalah angka penting. Contoh: 57,20000 (7 angka penting)
§  Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda decimal adalah angka penting. Contoh: 4500000 (2 angaka penting).
§  Angaka nol yang terletak di depan angka nukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0000593 (3 angka penting)

2.      Ketepatan (precision)
Ketepatan adalah istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak. Jika pengukuran individual dilakukan berulang-ulang, maka sebaran hasil pembacaan akan berubah-ubah di sekitar nilai rata-ratanya. Apabila seseorang melakukan pengukuran terhadap suatu objek dengan cara berulang-ulang dan di peroleh hasil yang hampir sama dan masing-masing pengukuran bila dibadingkan harga rata-rata pengukuran yang berulang-ulang tersebut, maka dikatakan proses pengukuran itu mempunyai ketepatan yang tinggi.

3.      Ukuran dasar (basic size)
Ukuran dasar merupakan dimensi atau ukuran nominal dari suatu obyek ukur yang secara teoritis dianggap tidk mempunyai harga batas ataupun toleransi. Walaupun harga sebenarnya dari suatu obyek ukur tidak pernah diketahui, namun secara teoritis ukuran dasar tersebut diatas dianggap sebagai ukuran yang paling tepat.

4.      Toleransi (tolerance)
Tolernsi memberi arti yag sangat penting sekali dalam dunia industry. Dalam proses pembuatan suatu produk banyak factor yang terkait di dalamnya, misalnya factor alat dan operator. Oleh karena itu ukuran yang diperoleh tentu akan bervariasi. Variasi ukuran yang terjadi ini di satu pihak memang disengaja untuk dibuat, sedangkan di pihak lain ada banyak factor yang mempengaruhi proses pembuatannya.

5.      Harga batas (limits)
Harga batas adalah ukuran atau dimensi maksimum dan minimum yang di izinnkan suatu komponen di atas da di bawah ukuran besar (basic size). Pada pembahasan mengenai statistic dalam metrology harga batas ini akan dibagi menjadi 2 yaitu: harga batas atas dan harga batas bawah.

6.      Kelonggaran (clearance)
Kelonggaran merupakan perbedaaan ukuran antara pasangan suatu komponen dengan komponen lain dimana ukuran terbesar dari salah satu komponen adalah lebih kecil daripada ukuran terkecildari komponen yang lain. Contoh yang paling jelas misalnya pasangan antara poros dan lubang. Kelonggaran akan terjadi pada pasangan poros dan lubang tersebut apabila dimens terluar dari poros lebih kecil daripada dimensi terdalam dari lubang.

7.      Hysteresis
Hysteresis adalah perbedaan output yang terjadi antara pemberian input menurun dengan besar nlai input sama. Hysteresis merupakan salah satu indictor repeatability.

8.      Jangkauan
Jangkauan adalah beda modulus antara dua batang rentang nominal dari alat ukur. Contoh: rentang nominal – 15V sampai 15Volt. Jangkauan 30V.

9.      Kalibrasi
Serangkain kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau menunjukan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan internasional.

Ketertelusuran
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan personil laboratorium tersebut.

Ketidakpastian
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur terletak.

Koreksi
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil ari alat ukur untuk memberi kompensasi penambahan pada kesalahan sistematik.

Kesalahan
Penyimpangan variable yang diukur dari harga/milai yang sebenarnya.

10.  Resolusi
Resolusi adalah perubahan terkecil dari besaran yang diukur, dimana alat ukur masih memberika tnaggapan. Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari dua tanda harga atau skala yang paling berdekatan dari besaran yang ditunjukan.

Rentang ukur
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.

Repeabilitas
Kemampuan alat ukur untuk menunjukan hasil yang sama dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identic.

11.  Sensitifitas
Sensitifitas adalah perbandingan keluaran terhadap perubahan besaran yang diukur. Suatu alat yang peka akan memberikan tanggapan atau respon yang besar jika besaran yang diukur mengalami perubahan sedikit.

Sensor
Bagian atau elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan obyek yang terukur.

12.  Transduser
Transduser adalah bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energy atau besaran fisik yang diterimanya kedalam bentuk energy yang lain atau init pengalih sinyal, sehingga mudah diolah oleh peralatan berikutnya.

13.  Validity
Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

14.  Zero
Zero adalah nilai pressure pada kondisi tanpa tekanan (1 atmosfir).

Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan janan lupa share ke teman-teman kalian ya…

Terima kasih…
           




20 November 2019

Sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran


Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh

            Selamat datang teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com pada artikel kali ini kami akan menjelaskan sedikit tentang sumber-sumber ketidakpastian dalam pengukuran. Nah berikut penjelasan singkatnya…

Ada sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:
1.      Ketidakpastian sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang termasuk ketidakpastiann sistematik yaitu:

a.       Kesalahan kalibrasi alat
Ketidakpastian muncul akibat kalibrasi skala penunjukan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan sebenarnya. Misalnya kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A tetapi bila diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. kesalahan tesebut diatasi dengan mengkalibrasi ulang instrument terhadap instrument standar.

b.      Kesalahan nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Pada sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.

c.       Waktu respon yang tidak tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang kita ukur sering tidak tepat karena terlalu cepat atu terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.

d.      Kondisi yang tidak sesuai
Ketidakpastian pengukuran  ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Missal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi sesuatu yang diukur maupun alat pengukurnya.

e.       Kesalahan komponen lain
Seperti melemahnya pegas yang digunakan atau terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala.

2.      Ketidakpastian random
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin di kendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubhan yang sangat cepat dan acak sehingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita. Misalnya:
a.       Fluktuasi pada besaran listrik. Teganan listrik selalu menglami fluktuasi (perubahn terus menerus secaara cepat dan acak). Akibatnya kalua kita ukur , nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik.
b.      Getaran landasan. Alat yang samgat peka (misalnya seismografa) akan melaahirkan ketidakpastian karena gangguan getaran landasannya.
c.       Radiasi latar belakang. Radiasi kosmos dari angkasa dapat mempengaruhi hasil pengukuran alat pencacah, sehingga melahirkan ketidakpastian random.
d.      Gerak acak molekul udara. Molekul udara sealu begerak secara acak (gerak brown) sehingga berpeluang mengganggu alat ukur yang halus misalnya mikrogalvanometer dan melahirkan ketidakpastian pengukuran.

3.      Ketidakpastian pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiaata pengukuran. Misalnya: metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), membaca nilai skala bila ada jarak antara jarum dan garis-garis skala.


            Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya..

Terima kasih…

18 November 2019

Pengertian konduktor-isolator termal, kondensor dan radiator


 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai teman-teman setia pembaca mafiaisrul.blogspot.com kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu mengenai pengertian konduktor-isolator termal, kondensor dan radiator? Nah berikut adalah penjelasan singkatnya

Konduktor termal : penghantar panas atau kalor, contohnya solder
Konduksi termal : penjalaran kalor tanpa disertai  perpindahan bagian-bagian zat perantaranya.

Isolator termal : metode/ proses yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas ( kalor). Contohnya sarung tangan, karet anti panas.

Kondensor : peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Contohnya kondensor pada AC .

Radiator : alat penukar panas yag digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainya yang tujuannya mendinginkan atau memanaskan. Contohnya : radiator mobil.

            Sekian penjelasan singkat dari artikel pada hari ini, mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian ya..
Terima kasih…